Sebelum membahas mengenai manfaat digitalisasi koperasi, penting untuk kita mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu koperasi. Indonesia merupakan sebuah negara besar yang telah merdeka dari bangsa penjajahan setidaknya lebih dari 70 tahun. Terdapat banyak faktor yang membuat Indonesia dapat lepas dari cengkaraman penjajah, di antaranya seperti sikap patriotik, sikap tolong menolong, sikap gotong royong, serta sikap pantang menyerah yang dimiliki oleh para pahlawan kita.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga terkenal akan sifatnya yang ramah sehingga sukses menjadi ciri khas bagi pariwisata internasional, hal ini dilatarbelakangi oleh letak geografis Indonesia yang berada di benua Asia serta budaya yang selalu mengajarkan sopan santun. Hal-hal itulah yang membuat Indonesia sebagai bangsa yang besar.
Berbicara mengenai sifat ramah dan gotong royong, tahukah Anda bahwa di Indonesia terdapat sebuah badan atau lembaga yang memiliki prinsip tolong menolong dan gotong royong untuk kesejahteraan bersama? Ya, jawabannya adalah koperasi. Menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, disebutkan bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.
Adapun menurut Mohammad Hatta yang juga dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia, menyebutkan bahwa koperasi merupakan jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong. Sedangkan, koperasi sendiri diserap dari Bahasa Inggris yaitu cooperation yang berarti kerja sama.
Di tengah derasnya pertukaran arus informasi dan perkembangan teknologi yang sangat dinamis, penting bagi sebuah koperasi untuk terus dapat menyesuaikan dengan kondisi terkini. Digitalisasi koperasi menjadi sebuah solusi agar koperasi dapat terus menjadi badan usaha yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
Berikut ini mari kita ulas mengenai apa itu digitalisasi koperasi dan manfaatnya bagi koperasi.
Key Takeaways:
Sebagaimana pada penjelasan sebelumnya mengenai pengertian koperasi menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 yaitu koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sedangkan digitalisasi adalah perubahan bisnis proses dari yang sebelumnya berlandaskan analog menjadi digital, proses digitalisasi ini memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses bisnis tersebut, sehingga dapat meminimalisir terbuangnya sumber daya dan mengoptimalkan proses yang telah ada sebelumnya.
Dengan demikian, digitalisasi koperasi adalah proses perubahan cara kerja atau manajemen koperasi dari yang sebelumnya analog menjadi digital, sehingga kinerja koperasi dapat lebih optimal dan mempercepat gerak bisnis koperasi.
Penerapan koperasi sendiri di Indonesia terbilang cukup populer, hal ini merujuk kepada data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2020 yang menyebutkan adanya peningkatan koperasi dari tahun 2019. Pada tahun 2019, jumlah koperasi aktif sebanyak 123.048 unit dengan volume usaha 154 triliun Rupiah dan jumlah anggota sekitar 22 juta jiwa. Sedangkan pada Desember 2020, jumlah koperasi aktif mencapai angka 127.124 unit dengan volume usaha mencapai 174 triliun Rupiah dan 25 juta anggota aktif.
Baca juga: Koperasi Digital Masa Kini Bagi Kaum Milenial
Terbentuknya koperasi di Indonesia tidak lepas dari peran pemerintah yang selalu mendorong kesejahteraan koperasi dan para anggotanya, hal ini ditunjukkan dengan adanya Undang-Undang Koperasi yang menjadi dasar hukum pendirian koperasi di Indonesia.
Adapun target pemerintah pada tahun 2024 akan terbentuk setidaknya 500 koperasi modern agar dapat menghadapi tantangan yang semakin nyata, beberapa upaya pun telah dilakukan seperti menerapkan inclusive closed loop yang bertujuan untuk memfokuskan koperasi pada sektor riil, pembiayaan, merger sesama koperasi, dan yang tak kalah penting adalah upaya dalam melakukan digitalisasi koperasi.
Selain itu, pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja juga semakin memudahkan dalam pendirian koperasi dengan meringankan syarat pendirian koperasi, di antaranya adalah menurunkan jumlah minimal keanggotaan koperasi dari sebelumnya 20 orang menjadi hanya 9 orang, buku daftar anggota kini dapat berbentuk digital, serta rapat anggota juga dapat dilakukan secara digital, hal-hal tersebut mencerminkan bahwa pemerintah serius dalam melakukan digitalisasi koperasi.
Baca juga: Penting Untuk Ekonomi Rakyat, Ini Cara Memajukan Koperasi!
Digitalisasi koperasi merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan saat ini apabila melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat, hal ini juga didukung oleh data BPS (Badan Pusat Statistik) yang dirilis pada Januari 2021 lalu menyatakan bahwa populasi milenial Z mencapai setengah dari total populasi Indonesia, di mana milennial dan generasi Z ini terkenal sangat dekat dengan teknologi.
Hal tersebut tentunya perlu dimanfaatkan oleh seluruh badan usaha termasuk di dalamnya koperasi untuk dapat mencapai target pasar yang lebih luas melalui digitalisasi koperasi.
Berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa perlu melakukan digitalisasi koperasi:
Tren kepemilikan ponsel pintar di Indonesia memang terus meningkat, hal ini dibuktikan oleh survei yang dilakukan oleh Newzoo pada tahun 2020 bahwa sebanyak 162,23 penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel pintar dan juga terhubung ke jaringan internet. Sehingga, apabila digitalisasi semakin berkembang maka potensi dari sebuah koperasi untuk dikenal akan lebih luas dan yang terpenting adalah tidak terbatas dari jarak dan waktu.
Dengan adanya akses internet yang lebih luas dan mudah dijangkau, kini semakin banyak orang yang ingin mencari kebutuhannya melalui pencarian internet. Fakta tersebut juga didukung oleh data dari Global Web Index yang dirilis pada tahun 2020 bahwa 81% orang mencari tahu tentang suatu produk atau layanan melalui internet terlebih dahulu daripada langsung melakukan survey ke lokasi yang dituju.
Dengan adanya digitalisasi koperasi, maka eksistensi koperasi dapat dijaga dan tidak tersingkir oleh badan-badan usaha lainnya.
Siapa dari Anda yang gemar untuk melakukan transaksi secara cashless? Perlu diakui bahwa transaksi cashless lebih mudah dan aman dibandingkan dengan transaksi konvensional, terlebih sejak adanya pandemi Covid-19 yang membuat uang kertas sebagai media penyebaran virus Covid-19. Bahkan, saat ini sudah semakin banyak para pedagang kecil yang menyediakan transaksi cashless.
Digitalisasi koperasi dan penerapan metode cashless diyakini akan sangat membantu penjualan produk yang ditawarkan oleh koperasi, karena siapapun dan dari mana saja dapat membeli produk-produk dalam sentuhan tangan saja.
Salah satu permasalahan koperasi saat ini adalah masalah komunikasi, di mana setiap anggota pasti telah sibuk oleh kegiatannya masing-masing sehingga menghambat jalur komunikasi yang dapat berimbas kepada proses administrasi dan laporan yang kurang optimal.
Dengan adanya digitalisasi koperasi, kini semua anggota dapat tetap terhubung tanpa perlu bertatap muka, cukup dengan melakukan pertemuan daring maka seluruh kegiatan manajemen dan kinerja koperasi dapat dilakukan seperti biasanya.
Di dalam sebuah perkumpulan atau badan usaha, nilai-nilai transparansi merupakan nilai yang harus terus dijunjung agar menciptakan suasana yang harmonis. Digitalisasi koperasi mendorong peningkatan transparansi proses administrasi pada koperasi, karena semua hal yang bersifat administratif akan disimpan secara daring melalui teknologi cloud, alih-alih masih menggunakan penyimpanan manual.
Penyimpanan berkas secara daring juga relatif lebih aman dari hal-hal yang tidak Anda inginkan, misalnya saja terjadi kebakaran, kebanjiran, atau bahkan manipulasi data oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca juga: Alasan Menggunakan Aplikasi Koperasi Untuk Manajemen
Berbicara mengenai digitalisasi tentunya dibutuhkan talenta-talenta di bidang IT yang mampu melakukan digitalisasi, akan tetapi biasanya banyak pemilik usaha yang terhambat untuk menghadirkan talenta-talenta tersebut dari sisi biaya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa dibutuhkan cost yang tidak sedikit.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Invelli hadir sebagai penyedia aplikasi koperasi simpan pinjam yang dapat Anda gunakan tentunya dengan cost yang lebih terjangkau, karena Anda tidak perlu melakukan development dari nol. Invelli memiliki layanan bernama Microsys yang berfokus pada digitalisasi koperasi.
Microsys juga menyediakan layanan Open API yang memungkinan integrasi antar sistem yang selama ini Anda pakai dan Microsys, terdapat beberapa fitur yang akan Anda dapatkan apabila menggunakan Microsys sebagai solusi atas kebutuhan digitalisasi koperasi Anda, sebagai berikut.
Penggunaan Microsys juga aman karena telah menerapkan teknologi SSL dan encryption untuk menjamin keamanan data Anda, serta rutin dalam pelaporan audit trail untuk memastikan sistem berjalan sesuai dengan fungsinya.
Tunggu apa lagi? Segera hubungi kami di sini dan wujudkan koperasi digital Anda bersama Invelli.
