Bagaimana sih cara pembagian dan hukum sisa hasil usaha koperasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya Anda tidak bisa menjawabnya secara asal-asalan. Karena pastinya Anda pun harus memahami apa yang disebut dengan sisa hasil usaha itu sendiri terlebih dahulu.
Jika dilihat secara umum, pengertian sisa hasil usaha dapat diartikan sebagai selisih dari jumlah pendapatan yang telah diperoleh dengan biaya operasional yang dibutuhkan oleh koperasi. Seperti halnya penyusutan, kemudian pajak yang harus dibayar dalam periode tertentu dan juga beragam kewajiban lainnya.
Sementara itu, banyak pula orang yang salah dalam mengartikan sisa hasil usaha koperasi yang kemudian disamakan dengan dividen perusahaan. Meskipun keduanya hadir dengan beberapa persamaan, namun keduanya jelas sesuatu hal yang berbeda, bahkan mereka juga memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya.
Dalam hal ini dividen perusahaan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan keuntungan perusahaan. Keuntungan tersebut kemudian dibagikan pada para investor dan disesuaikan dengan jumlah saham yang digunakan sebagai modal. Sedangkan sisa hasil usaha justru tidak mencakup seluruh keuntungan, melainkan hanya sisa keuntungan dikurangi dengan dana cadangan.
Untuk pembagian sisa hasil usaha koperasi tidak dihitung berdasarkan besar atau kecilnya simpanan yang digunakan sebagai modal. Dalam hal ini pembagian tersebut justru dihitung berdasarkan pada besar atau bahkan kecilnya partisipasi dari modal serta transaksi yang dilakukan oleh anggota. Karena itulah semakin sering anggota melakukan transaksi, maka akan semakin besar pula sisa hasil usahanya.
Untuk cara menghitung sisa hasil usaha, tentunya akan disesuaikan dengan berbagai macam variabel yang ada di dalamnya. Seperti halnya beberapa variabel dengan rumus perhitungan di bagian bawah ini :
Untuk menghitung bagian yang satu ini, Anda harus menghitung atau membagi pembelian dari setiap anggota dengan jumlah penjualan anggota. Setelah itu, barulah hasilnya dapat dikalikan dengan jasa usaha yang dilakukan oleh semua anggota. Dengan demikian, rumus yang digunakan sebagai berikut :
Jasa Usaha Anggota = (Pembelian : Penjualan) x Jasa Usaha Semua Anggota koperasi.
Untuk bagian jasa modal anggota, ia dapat dihitung dengan membagi simpanan menggunakan modal anggota. Setelah itu, barulah ia dikalikan dengan jasa modal dari semua anggota. Sehingga rumus yang digunakan adalah :
Jasa Modal Anggota = ( Simpanan : Modal Anggota ) x Jasa Modal dari semua anggota.
Jasa usaha dari semua anggota adalah bentuk persentase dari jasa usaha yang kemudian dikalikan dengan sisa hasil usaha.
Jasa modal semua anggota dikenal sebagai bentuk persentase dari modal yang kemudian dikalikan dengan jumlah sisa hasil usaha.
Melalui beberapa variabel di bagian atas tadi, dapat diambil kesimpulan bahwa sisa hasil usaha bisa Anda hitung dengan menggunakan rumus berikut :
Sisa hasil usaha anggota / SHU = jasa usaha anggota + jasa modal anggota.
Selain beberapa penjelasan mengenai perhitungan sisa hasil usaha di bagian atas tadi. dalam manajemen koperasi juga terdapat tiga instrumen berbeda. berikut penjelasannya :
Likuiditas dikenal sebagai kemampuan dari perusahaan dalam membayar utang lancar atau hutang jangka pendek.
Rentabilitas justru dikenal sebagai kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan.
Sementara itu, solvabilitas adalah bentuk kemampuan perusahaan dalam menutupi setiap hutang, utamanya hutang dalam jangka panjang.
Berdasarkan beberapa instrumen di atas, kemampuan manajemen koperasi dalam menghasilkan sisa hasil usaha tentunya termasuk dalam bagian rentabilitas.
Anda membutuhkan solusi untuk mengembangkan koperasi Anda melalui Aplikasi Koperasi Digital modern? Hubungi kami di Invelli. Perusahaan kami sudah membantu banyak koperasi untuk Go-Digital dengan aplikasi koperasi microsys.
